Peringatan Nuzulul Qur’an, Dekan: Sebagaimana Al-Qur’an yang Turun secara Gradual, Belajar Membutuhkan Proses, Nikmatilah!

Masjid Kampus 2 UIN Sunan Gunung Djati Bandung – Kamis, 28 Maret 2024 / 17 Ramadhan 1445 H sekitar 700an jamaah tumpah ruah mengikuti peringatan Nuzulul Qur’an. Kegiatan diprakarsai oleh DKM Kampus 2 UIN Sunan Gunung Djati Bandung bekerja sama dengan Baznas, BSI, BJB Syariah, CIMB Niaga Syariah dan Bank DKI Syariah.

“Ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Ramadhan Fair 2024 Masjid Kampus 2, selain bazar, kajian menjelang berbuka, tarawih berjamaah dan bakti sosial”, lapor Ketua DKM Kampus 2 H. Aep Saepurrohman. Peringatan Nuzulul Qur’an ini sebagai bentuk edukasi kepada mahasiswa untuk terus bergaul dengan Al-Qur’an, imbuhnya.

Sebagai salah satu Dewan Pembina Masjid Kampus 2 UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan H. Fakry Hamdani dalam sambutannya mewakili Rektor menyampaikan bahwa pentingnya melestarikan peringatan keagamaan seperti ini adalah sebagai counter tradition atas maraknya kebiasaan-kebiasaan baru anak muda saat ini yang cenderung negatif. Terlebih untuk peringatan Nuzulul Qur’an, yang merupakan momentum penting dari awal peradaban yang penuh petunjuk dan kasih sayang. “Ada nilai edukasi yang tegas dititipkan melalui pesan Nuzulul Qur’an. Dalam memberikan petunjuk bagi umat manusia, Al-Qur’an turun secara tadarruj atau gradual sesuai dengan kebutuhan dan tantangan pada masanya. Inilah arti penting dari sebuah proses belajar. Pembelajaran yang akan memberikan makna adalah pembelajaran yang melalui proses, karena proses sendiri merupakan pembelajaran. Maka dari itu, nikmatilah proses dalam belajar dan kuliah. Setiap detiknya memiliki nilai dan makna. Tetapi tidak pula dipahami harus lama. Namun, ada waktu ada progres,” tegasnya.

Tampil sebagai pemberi mauizah hasanah Da’i kembar jebolan Akademi Asia 2018, Da’i Ilyasa Wijaya Kusuma dan Alyasa Wijaya Kusuma. Da’i Il dan Al menitipkan pesan tekhusus kepada para mahasiswa agar turut serta mengambil peran menjadi penjaga Al-Qur’an, menjadi pembaca, penghafal dan pembelajar terhadapnya. “Boleh gaul, bergaya kekinian, tetapi ada yang sebenarnya lebih gaul dan lebih kekinian, yaitu Al-Qur’an, karena Al-Qur’an shalih li kulli zaman wa makan,” ungkapnya.

Selain dihadiri oleh para mahasiswa, turut hadir pula dalam kegiatan ini para Wakil Dekan FTK, Ketua dan Sekretaris Jurusan, Ketua Prodi, Tenaga Kependidikan dan Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top